Panduan Bore Up Harian Turing Kuat, Tahan lama – Sistem bore up buat naikin perform motor menjadi hobi mulai untuk pemakaian harian, turing bahkan juga balap. Banyak manfaat dari tingkatkan perform si tunggangan, yang paling simpel sebagai penyemangat untuk “berduaan” diakhir minggu.
Berikut sejumlah panduan bore up motor yang dapat diaplikasikan buat harian bahkan juga turing. Selainnya kuat, mesin juga aman dan sehat. Bujetnya lebih murah.
Panduan Bore Up Harian Turing Kuat
1. Lihat Tebal Liner Untuk Bore Up Harian
Meningkatkan perform motor dapat dengan cara-cara, satu diantaranya bore up. Sistem ini saya pikir paling memberikan keuntungan, peningkatan perform dan bujet yang dikeluarkan benar-benar sebanding dibandingkan stroke up sekalinya. Dengan catatan, semua bergantung dari penyeleksian sparepart yang berkualitas dan teknisi yang meraciknya.
Oleh karenanya, saya peringatkan satu kali lagi supaya memerhatikan ukuran piston yang akan digunakan. Agar ketebalan dinding liner masih cukuplah aman (tebal) untuk salurkan panas ke sekitarnya.
Dinding liner yang terlalu tipis dapat tingkatkan risiko piston macet karena boring atau liner memelintir (di bagian yang tipis). Minimal, tebal liner sesudah dikorter masih sisa 3 – 5mm. Misalkan di motor Honda Beat, diameter piston ialah 50mm, batasan aman untuk dibore up sekitaran 53 – 55mm. Telah cukup kubikasi dari 110cc jadi 135cc.
2. Bore Up Harian Perlu Sela Deck Bagus
Pengaturan permukaan piston pada atap silinder block jadi benar-benar penting sesudah proses penelusuran kompresi bagus. Status mendem piston untuk spesifikasi harian optimal 0,8mm dari atap silinder. Tidak bisa lebih kecil dari nilai itu agar seher tidak nabrak silinder head.
Begitupun saat mengatur deck clearances tidak boleh memercayakan paking block bawah yang berlapis, optimal 1 lapis. Ini untuk menghindar keadaan paking yang semakin gepeng, akhirnya seher jadi semakin minim dan riskan nabrak head.
Deck clearances ini bermanfaat agar tidak mudah detonasi (pre-ignition). Istilah ini muncul karena bahan bakar terkompres dan meletus saat sebelum busi berpijar. Tapi kebalikannya, clearances tidak bisa lebih dari 1,5mm, karena ini akan memengaruhi rasio kompresi.
Deck clearances yang aman akan memberikan ketenangan hati saat motor korekan dibawa turing. Pemuaian dan tersisa kerak pembakaran tidak terlampau mereduksi perform mesin nanti.
3. Membuat Piston, dan Mengatur Jarak Ring
Bentukan design dome (kubah) piston yang bagus ialah hemi-sphere. Profile ini menggambarkan wujud kubah ruangan bakar, supaya density bahan bakar menyebar rata ketika akan diledakkan. Tetapi, untuk motor korek harian sedapat mungkin tinggi dome piston tidak dipaksa agar semakin dari 2mm.
Untuk coakan klep atau relief pada piston harus akurat memuat bukaan klep di saat proses overlaping (pembilasan). Jarak bebas klep saat overlap pada kedalaman coakan piston minimum 2mm untuk motor korek harian. Mengantisipasi jika klep terlambat sedikit tutup atau floating di saat high RPM.
Masih sekitar piston, sela alias jarak ring piston yang bagus punya pengaruh pada perform, khususnya temperatur yang dibuat. Untuk mesin yang kompresinya tidak terlampau tinggi seharusnya jarak ring kompresi diatur supaya tidak semakin besar dari 0,15mm. Di antara dinding liner dan ekor piston juga perlu diberi sela lebih kurang 0,3 – 0,4mm . Maka saat terima hasil kolter, gerak piston dari TMB ke TMA harus lancar dengan jarak ring yang relatif rapat.
4. Mengatur Kompresi
Harus hukumnya walau bujet tidak memungkinkannya untuk dilaksanakan porting, hitung kompresi bagus harus dilaksanakan. Maksudnya untuk ketahui bahan bakar apa yang nanti dapat diisikan ke bak BBM. Janganlah sampai mesin korekan dengan kompresi 15:1 dipaksakan minum premium, atau malah ingin buat mesin balap kompresinya 10:1 diberi avgas. Ya walau bisa jadi motornya diberi judul balap berbahan bakar premium, asal dasar kompresinya sama sesuai oktan.
Triknya, membuka kepala silinder dan yakinkan piston ada di TMA, lapisi sela piston dengan liner silinder gunakan gendut/grease. Maksudnya, supaya cairan tidak tembus atau mengucur ke crankcase dan cairan masih tetap ada di ruangan bakar. Tidak boleh ketinggalan, lapisi sisi klep in dan ex.
Lantas isilah cairan atau dapat gunakan bensin dengan suntikan atau buret lewat lubang busi saat TMA. Lantas hasilnya (jumlahnya cairan yang disuntikkan) dikurangkan 0,8cc untuk mereduksi perhitungan yang isi lubang busi. Yang paling akhir, hasil itu baru dapat digunakan untuk penghitungan dengan rumus kompresi simpel.
Rk = Versus / (Vk – Vb) + 1
Vk: volume cairan kepakai
Vb: volume derat busi
Versus: volume silinder
Rk: rasio kompresi
Contoh, dijumpai Vk = 15 cc. Vb = 0,6 cc.
Versus = 150 cc. Dengan rumus di atas.
Rk = 150 / (15 – 0,6) + 1
150 / 14,4 + 1
= 11.416666666666666666666666666667
Maka rasio kompresi 11,4 : 1
Untuk harian oke kompresi begini saja telah cukup. Nach, kompresi yang terlampau rendah atau yang terlalu tinggi dapat ditata ke bentang 11-12 : 1 saja telah josss.
5. Setting Basah Motor Bore Up Harian
Setingan karburator atau injektor yang satu tingkat lebih basah akan memberikan kredibilitas lebih dari perform mesin. Dapat memakai main jet satu tingkat semakin besar atau injektor yang satu tingkat semakin banyak lubangnya. Maksudnya supaya density kombinasi bahan bakar dan udara lebih padat hingga ledakan semakin besar. Tanda terlampau boros atau nggaknya, dapat kalian saksikan di ujung elektroda busi. Hasil pembakaran yang cocok dapat lihat warna busi yang merah kecoklat-coklatan.
Jika dibanding dengan setingan kering yang mengakibatkan elektroda warna keabu-abuan yang buat mesin jadi cepat panas. Bila settingan terlampau kering, mengakibatkan piston dapat macet pada liner karena memuai.
6. Pir Klep yang Lebih Keras Menahan Floating
Pekerjaan elemen yang ini memang remeh, kembalikan status klep pada dudukan sebelumnya. Tetapi yang penting jadi konsentrasi ialah kecepatan klep untuk kembali lagi ke status awalnya. Karena jika si per klep tidak berhasil atau telat kembalikan klep, piston akan secara mudah menubruk payung klep. Apa lagi saat mesin berkitir di RPM tinggi, peluang mesin bermotor korekan untuk bobol semakin besar.
Triknya mengatasinya sederhana, yakni dengan menukar per klep atau katup sama yang lebih keras. Selainnya meminimalkan berlangsungnya valve floating, dengan tukar per lebih keras, mesin sanggup berkitir semakin tinggi dari mulanya.
7. Tambahan : Oli Mesin Berkualitas
Karena peranan oli selainnya sebagai pelicin di antara beberapa benda yang bersinggungan berperan sebagai pendingin. Kualitas oli yang baik akan membuat ketahanan mesin lebih maksimal walau kerap dipicu. Banyak pembicaraan mengenai kualitas oli, dan tidak ada yang penting dipermasalahkan permasalahan itu.
Dasar simpel, merek apa yang bisa lolos tes atau kerap digunakan balap akan mempunyai kualitas lebih bagus. Yang harus diingat, lihat umur gunakan oli mesin! Pada mesin korek harian, jeda pergantian oli akan kemungkinan menjadi lebih singkat dibandingkan referensi pabrikasi.