9 Hal yang Harus di Perhatikan Sebelum Trading Saham – Trading saham memang kembali tumbuh subur satu tahun terakhir. Investor tua, muda, bahkan influencer juga bersama-sama memperlihatkan performa portofolionya di sosial media.
Mengakibatkan, hal tersebut pasti buat kamu tertarik cobanya , kan? Tetapi, nanti dulu, Sahabat Cuan. Trading saham tidak dapat dilaksanakan dengan secara bermain-main, hingga kamu juga perlu belajar tentang saham dan memperkuat psikis saat sebelum nyemplung ke dalamnya.
Lalu, apa sich yang penting kamu kenali dan siapkan saat sebelum kamu masuk ke trading saham?
Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Saat sebelum Trading Saham
Untuk beberapa orang, pasar modal memang tempatnya bertaruh. Tetapi, pertaruhan di pasar modal berbeda dengan taruhan.
Minimal, kamu harus mempunyai bekal dasar yang didapatkan dari belajar saham. Dalami pengetahuan umum pasar modal seperti analitis teknikal, analitis esensial, dan rencana keuangan lebih dulu ya, Sahabat Cuan!
Nach sesudahnya, kamu dapat memerhatikan beberapa hal berikut saat sebelum mencoba trading.
1. Belajar Jika Pasar Saham Penuh Resiko
Bila kamu berpikir miliarder dan multimilyuner seperti Warren Buffet dan Lo Kheng Hong lahir dalam tadi malam, kamu salah besar! Mereka telah mengawali penjelajahannya di dunia investasi semenjak kecil, dan karena itu sekarang mereka punyai pengetahuan yang baik sekali mengenai pasar.
Cuan di pasar modal tidak seperti ke mesin ATM paling dekat lalu tarik uang yang tidak kamu punyai. Kebalikannya, kamu kemungkinan kehilangan dana investasimu bila tidak waspada.
Pahami ini bermanfaat supaya kamu tidak terlampau ngarep dan halu dalam trading. Beberapa trader pada saat benar-benar percaya diri dengan mendapatkan cuan limpahan dari hasil trading saham, hingga mereka tempatkan semua dananya di situ. Walau sebenarnya, trading saham ialah hal yang beresiko, Sahabat Cuan!
2. Perkaya Pengetahuan, Dimulai dari Pengetahuan Dasar mengenai Saham
Pengetahuan ialah senjatamu di pasar modal. Makin banyak pengetahuan yang kamu punyai, keputusan keuanganmu akan makin arif.
Kemungkinan, ikuti anjuran influencer saham kedengar lebih gampang. Tetapi, kamu harus ingat jika hasrat resikomu dan si influencer tentu berlainan, demikian juga dengan rencana keuangan.
Ketahuilah banyak hal dasar seperti berikut:
- Metrik keuangan dan definisinya, seperti return on investment, earning per sharing, pasar cap, price to earning ratio dan lain-lain.
- Sistem analitis esensial dan analitis teknikal yang terkenal untuk belajar mengenai saham.
- Ketentuan dasar trading saham seperti auto reject atas (ARA), auto reject bawah (ARB), terminologi pasar, feature dalam aplokasi trading, kepatuhan dan lain-lain.
- Pengetahuan umum masalah ekonomi makro seperti kemajuan ekonomi, inflasi, minus pajak, harga minyak, dan nilai ganti.
3. Pakai Uang Dingin Saat Belajar Trading Saham
Kamu jangan trading dengan uang berbelanja bulananmu, atau uang bayaran sekolah anakmu. Yakinkan dahulu keperluan dasarmu tercukupi berikut dengan cadangan dana genting.
Ini ialah konsep dasar yang perlu kamu pegang tidak perduli betapapun mengundangnya selera untuk bertaruh semakin banyak. Tidak boleh pakai uang yang perlu kamu gunakan dalam kurun waktu dekat karenanya akan memengaruhi mentalmu.
Seterusnya, ketahui toleran resiko kamu. Berapa banyak jumlah yang dapat kamu toleran bila lenyap dalam tadi malam.
Kamu harus juga punyai beberapa pos investasi yang lain selainnya saham. Coba untuk menganekaragamkan portofolio investasimu berdasar arah dan resikonya. Lantas, memutuskan berapakah besar jatah dana investasimu yang siap kamu pertanggungkan di pasar modal.
4. Tidak boleh Berutang untuk Belajar Saham
Sekuritas atau bank bisa jadi kamu menjadikan sumber danamu saat melakukan investasi di pasar modal, tetapi ini benar-benar tidak dianjurkan. Belum pasti kan saham opsimu benar-benar bullish?
Sebagai pemula, kamu harus bermain aman. Karena, jika analitismu melenceng dan kamu kehilangan dana investasi yang didapatkan dari berutang, kamu tidak cuma harus mengembalikannya. Kamu harus juga bayar bunga hutang yang kemungkinan berlipat kembali. Pokoknya, berutang untuk trading saham ialah hal yang bahaya!
Berutang atau leverage ini bisa saja opsi saat nanti pengetahuan dan ketrampilanmu telah bertambah. Untuk sekarang ini, yakinkan dahulu jika konsentrasimu ialah tingkatkan kemampuan diri. Bukan menambahkan jumlah hutang, oke?
5. Tidak boleh Ikut-Ikutan!
Tidak cuma influencer, tapi rekan dan famili bisa jadi membuat kamu dipengaruhi untuk melakukan investasi pada emiten tertentu. Camkan baik jika kamu dan seseorang tentu punyai hasrat resiko, analitis dan arah investasi yang lain.
Tidak boleh gunakan mentah-mentah anjuran dari pihak lain saat sebelum kamu menganalisa dengan mapan. Kamu juga tidak dianjurkan untuk melakukan investasi pada emiten yang tidak kamu ketahui mode usahanya, atau pola industrinya.
Teruslah jadi investor konvensional sampai waktunya datang.
6. Penganekaragaman dengan Seimbang
Tidak boleh simpan semua telur di satu keranjang, tetapi juga, janganlah sampai keranjangnya kebanyakan. Bikinlah portofolio investasi yang seimbang.
Bila kamu telah percaya untuk beli beberapa lot saham, kamu harus juga batasi jumlah emiten. Janganlah sampai kamu pilih kebanyakan, tapi juga janganlah sampai terlampau sedikit. Kamu perlu belajar banyak kan?
7. Trader Harian Tidak untuk Pemula yang Pemula
Banyak investor terlihat rileks saja jadi trader harian walau harus cut loss saat pasar roboh. Tetapi, kamu harus tahu jika mereka punyai pengalaman dan jam terbang yang semakin banyak dari kamu yang pemula.
Mengaplikasikan disiplin waktu pada pasar yang volatile dan tidak tertebak bukan pekerjaan pemula yang pemula. Saat belajar, lebih arif bila kamu ikuti jalur pasar dan mengambil untung saat waktunya tiba. Daripada terburu-buru beli dan jual dalam tempo yang kamu tentukan sendiri dengan pengetahuan yang terbatas.
8. Urus Emosi
Trader pemula atau ahli akan sering kalah bertanding di pasar modal bila gagal mengurus emosinya. Bagaimana juga, fluktuasi pasar dan dinamikanya akan menghasut emosi kamu. Anjuran terbaik ialah, tidak boleh turuti.
Kamu tetap harus rasional dan realitas saat memutuskan keuangan. Emosi ialah lawan khusus yang perlu kamu kontrol.
9. Urus Harapan
Menyaksikan emiten mendapatkan cuan 50% dalam satu hari tentu membuat kamu berekspektasi jauh. Kamu tidak salah, dapat sehingga kamu sedang memiliki nasib baik ini hari.
Tetapi yang paling penting ialah mengurus harapan kamu. Karena seperti kamu kemungkinan untung besar ini hari, kamu memungkinkan akan rugi besar ini hari.
Mengurus harapan penting juga dilaksanakan supaya analisismu tidak melenceng. Walau kamu menduga emiten yang kamu pegang masih kuat nanjak, tetapi yakinkan jika prediksi kamu berdasarkan pada analitis yang akurat. Bukannya harapan yang ketinggian.