Peranan Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex – Overbought dan oversold ialah dua istilah yang kerap ada dalam analisis trading forex. Dua hal tersebut penting dimengerti sebab bisa mendeskripsikan keadaan harga sekarang ini dan cara apa yang seharusnya dilaksanakan untuk melawannya. Tetapi saat sebelum mengulas lebih jauh mengenai peranan overbought dan oversold dalam forex, silahkan kenalan dahulu dengan pengertian ke-2 istilah itu.
Apa Itu Overbought Dan Oversold?
Overbought sebuah keadaan di mana harga sudah capai batasan jemu dari kenaikannya. Kondisi ini biasanya didului dengan gerakan uptrend yang paling berarti. Sesudah peningkatan harga dirasakan cukup, beberapa trader dan investor yang awalnya menggerakkan harga dengan buka order buy akan tutup status untuk ambil keuntungannya. Di titik berikut harga disebutkan alami keadaan overbought.
Karena banyak aktor pasar tutup status long dan lakukan keuntungan taking, harga akan menurun sesudah lewat tingkat overbought. Makin banyak trader dan investor yang akhiri order buy-nya, makin tajam juga pengurangan harga yang terjadi sesudah tingkat overbought terlintasi.
Saat itu, oversold ialah kontradiksi dari overbought. Keadaan ini menggambarkan harga yang sudah capai batasan jemu dari pengurangannya. Didului oleh gerakan downtrend yang tajam, oversold dapat muncul karena awalnya ada dorongan sell dari beberapa trader dan investor yang besar sekali. Saat pengurangan harga telah dipandang terlampau ekstrim dan beberapa aktor pasar ambil keuntungan dengan tutup status sell, di sanalah oversold terjadi.
Bagaimana Langkah Mengenal Overbought Dan Oversold?
Baik overbought atau oversold dapat dijumpai dengan kontribusi tanda oscillator yang mempunyai dua standar tingkat ekstrim seperti RSI (Relative Strength Indeks) dan Stochastic. Andaikan Anda trading dengan basis MetaTrader, karena itu tipe tanda itu dapat terpasang dengan berikut:
- Membuka menu Insert -> Indicators -> Oscillators.
- Tentukan RSI atau Stochastic, selanjutnya click OK.
RSI dan Stochastic sama dapat menghitung overbought dan oversold, tetapi lewat standar tingkat yang lain. Bila memakai tanda RSI, batasannya ialah 70 untuk jemu membeli dan 30 untuk oversold. Sementara pada Stochastic, standar-nya ialah 80 dan 20. Untuk ketahui ketidaksamaan selanjutnya di antara dua tanda itu, simak juga artikel Tanda RSI Versi Stochastics: Mana Yang Lebih Unggul? Andaikan Anda memakai RSI, satu keadaan jemu membeli kelihatan jika diagram tanda sudah naik melewati tingkat 70. Kebalikannya, oversold terverifikasi saat diagram RSI turun melalui tingkat 30.
Penilaian pada tanda Stochastic lebih kurang sama, namun tingkat yang jadi dasar ialah 80 untuk overbought dan 20 untuk oversold.
Apa Peranan Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex?
Karena menggambarkan satu keadaan jemu membeli, overbought sebagai signal penting yang menyaratkan kekuatan reversal bearish. Kebalikannya, oversold yang disebut keadaan jemu jual disimpulkan sebagai pertanda reversal bullish.
Karena itu, crossing signal RSI atau Stochastics dari tingkat overbought dan oversold kerap diperhitungkan untuk ambil status berdasar taktik tren reversal.
Langkah Trading Dengan Overbought Dan Oversold
Ucapkanlah harga sekarang ini sedang naik kuat tetapi diagram RSI melewati tingkat 70, karena itu maknanya harga peluang akan kembali turun tidak lama kembali. Pada kondisi ini, cara bagus yang sudah dilakukan ialah buka status sell. Walau peranan intinya ialah memberinya signal entry untuk pemakai taktik tren reversal, overbought dapat digunakan oleh trader yang ikuti tren (tren followers).
Umumnya, overbought jadi signal awalnya untuk tren followers yang meredam status buy untuk menimbang cara keluar. Sementara trader penganut tren yang akan membuka status akan menjauh sesaat dan cari peluang lain saat ada pertanda harga akan meneruskan tren.
Lantas bagaimanakah dengan kode oversold? Sama dengan overbought, signal jemu jual sebagai persyaratan entry untuk beberapa pemakai taktik tren reversal. Tetapi bila overbought jadi signal sell, oversold digunakan sebagai tanda-tanda open buy. Bila Anda memakai tanda RSI, karena itu signal itu ada saat diagram tanda turun terus sampai melalui tingkat 30. Di saat ini, bahkan juga tren followers akan memberi respon dengan bersiap-sedia akhiri status sell yang telah ditahannya, atau menghindar open status karena tidak disokong oleh signal penerusan downtrend.
Hal Penting Yang Tidak Bisa Dikesampingkan
Sekalinya kerap dihandalkan dalam trading forex dengan taktik tren reversal, overbought dan oversold masih tetap mempunyai resiko. Untuk memperhitungkannya, trader pengamat ke-2 signal itu perlu menimbang 2 hal ini:
- Signal overbought dan oversold untuk taktik tren reversal paling efisien bekerja di pasar sideways. Saat harga sedang viral dan dikuasai sentimen pasar yang paling kuat sesudah launching satu informasi berpengaruh besar, keadaan overbought dan oversold dapat terjadi secara terus-terusan.
- Untuk entry berdasar signal jemu membeli dan jemu jual, tidak boleh tergesa-gesa dan seharusnya pakai verifikasi dari tanda atau sistem analisis lain. Sebagai contoh, yakinkan bila diagram RSI sudah bergerak turun dari tingkat 70 saat sebelum entry sell dari signal overbought.
Anda dapat menyaksikan signal price action saat overbought terjadi. Jika harga membuat pin bar atau skema pembalikan lain, karena itu entry trading dengan taktik tren reversal dapat semakin terverifikasi. Makin banyak signal yang diperhitungkan sebagai konfirmator, makin benar juga status Anda.