Pahami 5 Pola Candlestick Untuk Petunjuk Trading bagi Pemula – Sahabat Cuan yang gitul-getolnya trading kemungkinan memahami jika pelajari sangkut-paut candlestick ialah kunci khusus untuk meraih cuan. Tetapi, kamu tidak perlu ketahui anatomi candlestick semata-mata, tapi juga harus pahami pola-pola candlestick.
Apa sich alasannya?
Skema candlestick dapat kamu utamakan untuk menerka gerakan harga dengan tepat. Selainnya moving average, lilin-lilin ini jadi favorite trader untuk memberikan pencahayaan saat prospect pasar sedang muram.
Tak perlu berguru ke Gunung Kawi supaya bisa tajir memelintir dengan modal “menjaga lilin”. Di dunia trading, skema candlestick dapat membimbingmu jadi sultan yang tepat membaca gerakan harga saham dan instrument yang lain.
Pelajari skema candlestick juga gampang karena karakternya sering berulang-ulang, lalu dituruti dengan peristiwa pasar yang stabil. Perihal ini pula yang membuat lilin masih tetap jadi pencahayaan opsi beberapa trader sultan yang kerap diduga ngepet sama tetangganya.
Candlestick, Sang Lilin yang Informatif
Melalui bukunya sendiri, mekanik pasar modal yaitu Steve Nison mengenalkan skema candlestick sebagai instrument analitis teknikal ke dalam dunia barat di tahun 1991. Buku itu dengan judul Japanese Candlestick Charting Techniques.
Banyak nama dan istilah yang dipakai oleh beberapa trader saat mengenali skema candlestick. Selainnya gerakan harga, skema candlestick dapat memperlihatkan momen. Pola-pola ini selanjutnya dinamakan lucu yang menggemaskan supaya kamu gampang mengingatnya.
Sayang, perkembangan tehnologi membuat beberapa skema dapat dibuat tiruannya dengan software khusus. Banyak manager pengurus dana lindung nilai memakai trick ini untuk menipu investor.
Tetapi kamu tak perlu cemas, beberapa skema candlestick masih tetap berkaitan dan tepat sampai sekarang ini.
Kamu perlu ingat jika skema ini berkaitan pada periode waktu bersejarah yang kamu pakai saat membuat chart. Disamping itu, sesudah tiga sampai lima bar dari saat skema ada, kekuatan ketepatannya kemungkinan turun.
Tipe-Jenis Skema Candlestick
Penulis dan trader yang lain yaitu Thomas Bulkowski dalam bukunya Encyclopedia of Candlestick Charts tuliskan mengenai kinerja candlestick secara eksklusif. Menurut Bulkowski, ada dua tipe dari hasil skema candlestick yang dapat kamu harap.
Pertama ialah reversal, yaitu momen saat harga kembali arah dan membuat trend baru. Ke-2 adalah continuation, di mana arah gerakan harga masih tetap bersambung.
Apa sich skema candlestick yang penting kamu lihat saat trading?
1. Skema Candlestick Three Line Strike
Tiga garis bullish dalam membentuk dan membuat tiga lilin hitam untuk trend yang turun. Setiap bar memperlihatkan titik paling rendah yang lebih rendah. Selanjutnya bar-bar ini ditutup dengan intrabar rendah. Bar ke-4 baru terbuka lebih rendah tapi kembali arah.
Menurut Bulkowski, reversal ini umumnya sebagai signal pembaruan arah harga ke yang semakin tinggi. Tidak main-main, tingkat ketepatannya capai 83%!
2. Skema Candlestick Two Black Gapping
Two black gapping yang bearish ada sebelum pucuk yang penting dalam trend naik, dengan jarak ke bawah yang hasilkan dua tangkai hitam dalam status paling rendah lebih rendah.
Bila skema ini ada, kamu dapat menerka jika pengurangan terus akan lanjut ke status paling rendah yang lebih rendah kembali. Dan kemungkinan, memacu downtrend pada rasio yang bertambah luas. Menurut Bulkowski, skema ini meramalkan harga yang lebih rendah dengan tingkat ketepatan 68%.
3. Skema Candlestick Three Black Crows
Three black crows yang bearish diawali pada, atau di, dekat tinggi trend peningkatan, dengan 3 tangkai hitam ada di status paling rendah dan semakin lebih rendah yang ditutup di dekat status paling rendah intrabar.
Pengertian dari skema ini ialah pengurangan terus akan lanjut ke status paling rendah yang bakal lebih rendah kembali. Ini kemungkinan memacu trend turun rasio yang bertambah luas.
Versus paling bearish diawali di harga paling tinggi baru karena menjerat konsumen yang masuk permainan momen. Menurut Bulkowski, skema ini meramalkan harga yang lebih rendah dengan tingkat ketepatan 78%.
4. Skema Candlestick Evening Stars
Sang bintang malam yang bearish diawali dengan tangkai putih tinggi yang bawa trend naik ke harga paling tinggi baru.
Ketimpangan pasar semakin tinggi pada bar selanjutnya, disebabkan karena konsumen FOMO yang tidak jadi masuk ke pasar. Hasilnya ialah bar selanjutnya dengan range sempit.
Jarak ke bawah pada tangkai ke-3 lengkapi skema, yang meramalkan jika pengurangan terus akan lanjut ke status paling rendah yang lebih rendah, kemungkinan memacu trend turun rasio yang bertambah luas. Menurut Bulkowski, skema ini meramalkan harga yang lebih rendah dengan tingkat ketepatan 72%.
5. Skema Candlestick Abandoned Baby
Skema abandoned baby yang bullish yang ada di titik paling rendah dari trend turun, sesudah rangkaian lilin hitam cetak titik paling rendah yang lebih rendah.
Ketimpangan pasar lebih rendah terjadi pada bar selanjutnya, tapi berkebalikan dengan evening stars, ini kali penjual baru yang tidak berhasil ada. Skema in hasilkan bar doji range sempit dengan cetakan pembukaan dan penutupan di harga yang serupa.
Jarak bullish pada tangkai ke-3 lengkapi skema itu, yang meramalkan jika rekondisi akan lanjut ke tingkat paling tinggi yang semakin tinggi, kemungkinan memacu trend naik rasio yang bertambah luas. Menurut Bulkowski, skema ini meramalkan harga yang semakin tinggi dengan tingkat ketepatan 49,73%.
Bagaimana, cukup informatif bukan info yang dibawa lilin-lilin ini?