Pelajari 4 Indikator Analisis Teknikal Dasar untuk Pemula – Trading tanpa pahami analitis teknikal yang paling cocok untuk kamu pasti bukan cara yang arif, Sahabat Cuan! Selainnya akan buat kamu jadi korban pompom influencer, cuan kamu jadi tidak maksimal.
Analitis teknikal pada intinya gampang dimengerti dan digabungkan sesuai style trading kamu. Sesudah mendapati hasrat risiko dan arah investasi kamu, pelajari beberapa dasar analitis teknikal ialah cara awalan yang bagus untuk membanguh portofolio.
Agar lebih gampang mengimplementasikannya, kamu perlu memerhatikan artikel ini ya, Sahabat Cuan. Masalahnya, pada saat kamu akan mendapati empat tanda teknikal dari dasar dan basic yang harus kamu ketahui jika kamu ingin atur taktik trading!
4 Tanda Teknikal Dasar yang Penting Untuk Pemula
1. Analitis Teknikal dengan Moving Average
Salah satunya tanda analitis teknikal terbaik yang terbanyak dipakai ialah Moving Average. Keterangan selanjutnya masalah Moving Average dapat kamu baca di sini ya, Sahabat Cuan! Tetapi pada dasarnya, tanda ini memberikan info kesempatan trading dari trend gerakan harga.
Moving average (MA) memakai data bersejarah dalam waktu tertentu untuk menerka gerakan harga di depan. Umumnya periode yang dipakai ialah 20 hari akhir, 50 hari akhir dan 200 hari akhir.
Kamu dapat menghitung harga rerata dari trend berdasar harga pembukaan, penutupan, paling tinggi dan paling rendah. Bila harga ada di bawah garis MA maknanya harga condong turun, sementara bila ada di atas MA memiliki arti harga condong naik.
Ada tiga tipe MA yang bisa kamu pakai, yaitu Sederhana Moving Average, Weighted Moving Average dan Exponential Moving Average. Tetapi Sederhana Moving Average lebih umum serta lebih gampang pemakaiannya. Sementara dua tipe yang lain memberikan kamu info yang bertambah luas.
2. Relative Strength Indeks (RSI)
Sistem ini dikenalkan oleh J Welles Wilder pada tahun 1978 lewat sebuah artikel di Future Magazine sebagai sistem menghitung kemampuan relatif harga saham. Karena itu, RSI dapat menolong kamu tentukan momen jual dan momen membeli.
Karena bermanfaat tentukan momen, RSI bukan hanya dipakai oleh trader tetapi oleh investor periode menengah dan periode panjang. Faedahnya supaya kamu dapat masuk ke pasar saat harga paling rendah dan ambil cuan saat harga terlampau tinggi.
Secara simpel, RSI digunakan sebagai patokan osilator yang memperlihatkan nilai dalam tempat kurva. Ketentuannya, kamu seharusnya beli saat nilai RSI ada di tempat oversold, atau di bawah nilai 30 dengan candlestick bullish. Lantas, kamu dapat menjualnya saat kurva masuk ke tempat overbought, atau di atas nilai 70, dengan candlestick bearish.
Walau demikian, kamu tetap harus waspada keadaan tidak berhasil ayun atau saat kurva tidak stabil memperlihatkan bullish dan bearish. Kamu dapat menetapkan status cut loss sedikit di atas titik swing loss paling akhir untuk waspada taktik kamu kembali arah. Gampang kan?
Nach, jika kamu ingin tahu dengan RSI, baca selanjutnya di artikel ini, ya!
3. Analitis Teknikal dengan Slow Stochastic
Serupa dengan RSI, stochastic ialah patokan osilator yang menolongmu tentukan momen jual dan membeli. Perbedaannya, bila kurva RSI memakai 30/70, stochastic lebih konservatif yaitu 20/80.
Ketidaksamaan yang lain adalah stochastic mempunyai dua garis tanda yaitu %K dan %D. Secara simpel, %K menghitung tingkat peralihan harga sekarang ini sementara %D sebagai Moving Average dari %K.
Kamu seharusnya beli saat %K menggunting %D dari bawah ke atas dan jual saat momentumnya kebalik.
Supaya lebih tepat, kamu dapat mengonfirmasinya dengan menyaksikan tempat overbought dan oversold. Bila persilangan bullish terjadi di tempat oversold, karena itu itu kesempatan emas buat kamu cuan dengan menjualnya saat persilangan bearish terjadi di tempat overbought.
4. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Antara patokan osilator yang lain, MACD sering juga disebut sebagai raja karena dapat kompleksitasnya tentukan kesempatan cuan yang besar.
Keterangan berkenaan MACD dapat kamu baca di artikel ini, Sahabat Cuan. Tetapi pada konsepnya, MACD untuk membaca trend baru saat garis MA dalam periode yang lebih singkat dan berpapasan dengan MA dalam periode yang lebih lamban.
Tetapi, trend bukan hanya dibaca dengan persilangan garis MA, tetapi dengan memakai histogram. Saat persilangan yang terjadi dituruti dengan histogram yang jadi membesar memberikan indikasi trend yang kuat. Bila persilangan itu diinisiasi oleh MA cepat ke bawah ini berarti downtren, begitu juga kebalikannya.
Kekurangan tanda MACD ialah momen yang cukup telat karena yang dibaca sebagai trend gerakan. Walau demikian, MACD masih tetap dicintai trader karena ketepatannya yang bagus.
Mengatur Taktik Simpel dan Aplikasikan!
Sesudah ketahui tanda dan panduan simpel pemakaiannya, yang perlu kamu kerjakan ialah atur taktikmu sendiri. Kamu harus tahu dengan, di titik mana yang kamu harus setop loss atau cut loss dan sebesar apa sasaran cuanmu.
Berdasar tegar pada taktik sebagai persyaratan mutlak sukses trading. Kadang keadaan pasar dilakukan oleh psikis trader yang gampang terhasut. Bila kamu ikutinya, hasutan pasar akan membuat rencanamu amburadul.
Tetapkan taktik yang paling efisien, efektif dan simpel agar kamu turuti dengan disiplin. Siap siap cuan, ya! Dan jika kamu ingin mencoba cuan trading asset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, tidak ada kelirunya lho mencicipinya di Pluang!