Sahabat Cuan pernah dengar mengenai fibonacci retracements? Tanda unutk analitis teknikal ini memakai cara pengetahuan matematika kuno yaitu dengan golden rasio fibonacci untuk menolong kamu cuan saat trading.
Nama tandanya berkesan eksklusif sekali ya, Sahabat Cuan! Bahkan juga tidak cuman namanya yang berkesan menawan, tetapi info yang dihidangkan dari tanda ini juga berkesan “mahal”.
Karena, fibonacci retracements ialah tanda yang menerawang titik dukungan dan resistance, hingga kamu dapat tentukan kapan harus masuk ke pasar untuk menyuap cuan dan tentukan titik setop loss.
Umumnya, fibonacci retracements dipakai oleh trader di pasar foreign exchange (forex). Tetapi terakhir, analitis ini kerap dipakai dalam analitis teknikal cryptocurrency.
Ingin tahu seperti apakah faedah pahami Fibonacci retracements? Yok dalami lebih jauh!
Fibonacci, Pengetahuan Matematika Kuno yang Masih tetap Berkaitan Sampai Saat Ini
Deret fibonacci yang kamu dalami saat sekolah dahulu rupanya beneran berguna lho, Sahabat Cuan. Khususnya jika kamu sedang mencoba keberuntungan melalui trading.
Leonardo Pisano Fibonacci ialah orang Italia yang populer akan satu pengetahuan yang disebutkan deret Fibonacci. Yaitu, deret angka yang diawali dari 0, di mana angka selanjutnya sebagai hasil penjumlahan dari 2 angka awalnya.
Misalnya, ada beberapa deret angka Fibonacci di awal mula ialah 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89,144, 233, 377 dan sebagainya lainnya.
Lalu, apa yang membuat deret ini khusus?
Nach, pada tiap angka yang ada dalam deret Fibonacci selalu berharga 1,618 kali semakin besar dibandingkan angka awalnya. Saat itu, tiap angka di deret ini selalu punyai nilai 0,618 kali lebih rendah dibandingkan angka selanjutnya.
Angka 1,618 dan 0,618 itu juga selanjutnya dikatakan sebagai rasio emas (golden ratio) atau disebutkan phi. Rasio ini jadi pujaan di kelompok matematikawan sebab bisa menerangkan semua hal di semesta alam ini, dimulai dari jumlah urat pada sebuah daun sampai resonansi magnetik di kristal kobalt.
Pemakaian Deret Fibonacci dalam Keuangan
Nach, rupanya, beberapa riset mendapati jika golden ratio sama diketemukan dalam pengetahuan keuangan.
Mereka yakin jika gerakan harga satu asset mempunyai skema yang selalu berulang-ulang, di mana nilai gerakannya juga termasuk stabil. Walau memang diperlukan hitung matematis tambahan didalamnya.
Sedikit berbeda dengan sebuah deret Fibonacci yang orisinal, maka deret angka yang akan dipakai dalam trading instrument keuangan terdiri dari deretan seperti ini 0,236, 0,382, 0,618, 1,618, 2,618, dan 4,236. Tetapi, bila beberapa angka itu diganti ke wujud prosentase, karena itu deret Fibonacci-nya bisa menjadi 23,6%, 38,2%, 61,8%, 78,2%, dan sebagainya.
Dengan begitu, karena itu trader dapat mengharap jika gerakan harga asset dapat bergerak sebesar 0,236 sampai 4,236 kali lipat dibandingkan status harga sekarang ini.
Misalkan semacam ini. Kira saja harga saham perusahaan A naik dari Rp10.000 per helai jadi Rp20.000 per helai, karena itu gerakan harga selanjutnya dapat dicermati memakai deret angka di atas. Kira saja, ini kali kita memakai tingkat 23,6%.
Dengan begitu, karena itu gerakan harga selanjutnya sesudah Rp20.000 bisa saja ialah Rp17.640. Ini didapat atas rumus sebagai berikut:
Harga selanjutnya = Harga Atas – (Beda Harga Atas dan Bawah x Deret Fibonacci)
Hingga, untuk contoh kasus di atas, karena itu harga sesudah status Rp20.000 ialah
Rp20.000 – (Rp10.000 x 23,6%) = Rp17.640
Disamping itu, kamu perlu pahami jika harga atas dan harga bawah yang dipakai bukan titik yang didapatkan sembarangan. Tetapi, ke-2 nya ialah titik yang disebutkan swing high dan swing low.
Swing high ialah titik harga asset paling tinggi saat sebelum menunjukkan pengurangan. Saat itu, swing low ialah titik harga paling rendah yang diraih sebuah asset sebelumnya terakhir membal kembali.
Apa Itu Fibonacci Retracements?
Pemakaian Fibonacci dalam trading juga terdiri dua, yaitu Fibonacci Extensions dan Fibonacci Retracement. Tetapi, ini kali kita cuman akan mengulas detil masalah Fibonacci Retracement saja, ya.
Dalam dunia pertradingan, retracement banyak dikenali sebagai kemerosotan hal kecil (pullback) dari trend harga satu asset. Umumnya, mereka memiliki sifat temporer dan tidak mencelakakan. Dengan begitu, karena itu Fibonacci Retracement memvisualisasikan besaran pengurangan harga asset secara temporer selanjutnya berdasar deret angka Fibonacci.
Nach, dalam analitis teknikal, deret angka Fibonacci ini selanjutnya “ditempel” ke diagram harga asset berbentuk garis horizontal. Garis-garis ini selanjutnya dikatakan sebagai Fibonacci Retracement Levels.
Umumnya garis fibonacci yang diambil membuat tingkat ada pada prosentase 23,6%, 38,2%, 61,8% dan 78,6%. Disamping itu, rasio 50% dipakai walau tidak terhitung dalam barisan angka fibonacci. Misalnya dapat ada di diagram harga ETH/USDT berikut ini.
Manfaat Garis Fibonacci
Kamu dapat memakai tingkat fibonacci retracements untuk tentukan titik dukungan dan resistance selanjutnya. Bila kamu dapat ketahui hal tersebut, karena itu kamu akan mengetahui di harga berapakah kamu akan masuk keluar pasar. Tidak itu saja, kamu jadi dapat berencana ancang-ancang kapan harus setop loss atau menyetel harga.
Lalu, bagaimanakah cara membaca garis-garis itu?
Bila harga masih tetap bergerak naik saat sentuh tingkat fibonacci-nya, kemungkinan harga itu bisa naik terus.
Demikian juga, bila harga tidak berhasil tembus tingkat fibonacci, kemungkinan harga akan kembali arah hingga kamu bisa menarget setop loss di tingkat ini.
Fibonacci retracements bekerja lebih tepat saat uptrend. Disamping itu, kamu dapat menyandingkannya dengan tanda lain.
Perlu dimengerti jika fibonacci retracements ialah tingkat yang statis. Tidak seperti moving average yang sering berbeda, tingkat statis ini dapat menolong kamu memgambil keputusan cepat secara mudah.
Subjektivitasnya ada pada pemahaman kamu berkenaan dua titik sebagai parameter awalnya garis fibonacci yang kamu pakai untuk menganalisa. Alias, sang titik swing high dan swing low.
Simak juga: Utang Kripto Versus Utang Bank, Yang mana Lebih Memberikan keuntungan?
Langkah Memakai Fibonacci Retracements
Kamu tak perlu cemas akan mendapati rumus-rumus susah fibonacci seperti saat di kursi sekolah dahulu. Mayoritas program trading telah sediakan tanda ini berikut dengan perhitungannya.
Sesudah fibonacci retracements tercipta dalam chart analitis kamu, kamu akan mendapati secara ajaib jika setiap kali harga dekati garis tingkat, trendingnya jadi berbeda.
Walau terkenal dipakai oleh trader forex, fibonacci retracements sebenarnya dapat digunakan untuk meramalkan apa berbentuk chart.
Taktik Trading dengan Fibonacci Retracements
Tidak ada restriksi dalam memakai tanda bermanfaat ini. Kamu dapat memakainya untuk membaca skema apa dalam bentang saat yang ingin kamu kenali.
Bila kamu dapat menyaksikan skema berulang-ulang setiap kali instrument yang kamu analitis masuk garis tingkat, kamu dapat memutuskan secara cepat.
Tetapkan semenjak awalnya di mana kamu akan setop loss dan di mana kamu ingin cuan. Untuk hasil terbaik, yakinkan kamu memakai tanda lain supaya simpulan kamu terverifikasi lebih tepat ya.
Tetapi, trader umumnya memakai taktik ini untuk lakukan strategi namanya taktik trend-trading. Yaitu, sebuah taktik yang manfaatkan titik retracement tingkat dan trend harga asset untuk menyuap cuan.
Bagaimana misalnya? Yok, baca dahulu diagram trading forex EUR/USD berikut!
Dari contoh di atas, kita ketahui jika trend pengurangan mulai terjadi di titik A. Nilai Euro selanjutnya naik mencolok, tetapi tidak berhasil tembus tingkat 38,2% (titik B), hingga trend harga alami retracement. Sesaat selanjutnya, harga juga selanjutnya capai tingkat 38,2% di titik C.
Hingga, yang kamu perlu kerjakan dalam kasus di atas ialah menanti peristiwa yang akurat. Saat harga melalui titik B, alias tidak berhasil tembus 38,2%, karena itu ini ialah waktu emas dalam penumpukan asset sampai menyaksikan harga melalui tingkat retracement yang awalnya (23,6%).
Bila trendingnya naik, kamu dapat menunggu harga asset itu, apa dia akan tembus 38,2% kembali atau mungkin tidak. Namun, harga asset kembali tidak berhasil tembus angka itu, hingga kamu perlu cepat-cepat memasangkan status jual saat harga capai tingkat fibonacci 38,2%.
Bagaimana, Sahabat Cuan? Siap trading memakai tanda ini?