Strategi Khusus Short Selling untuk Pemula 2021 – Kesempatan untuk memperoleh cuan dapat didapat dari manapun serta kapan pun. Terhitung saat pasar asset mengalami downtrend. Nach, salah satunya langkah supaya portofoliomu menghijau saat pasar kembali merah membara dengan lakukan short selling
Awalnya, bila Sahabat Cuan belum tahu apakah itu short selling, kamu dapat membaca pengertiannya di sini dahulu ya!
Sistem trading secara short selling kemungkinan dapat kamu kerjakan sekarang ini karena moment-nya memang kembali downtrend. Di asset kripto, misalnya, dua coin dengan kapitalisasi pasar paling besar, Bitcoin dan Ethereum, masing-masing telah jeblok 43,73% dan 40,25% dalam satu bulan.
Revisi tidak cuma terjadi pada kripto dengan pasar cap besar saja, tetapi sebagian besar kripto alami trend sama. Terhitung Dogecoin, yang disebut unggulan si junjungan kripto Elon Musk.
Index Harga Saham Kombinasi (IHSG) memiliki nasib setali tiga uang. IHSG sempat sentuh tingkat 5760 dengan fluktuasi yang susah diprediksikan. Beberapa emiten blue chip seperti UNVR diperjualbelikan di harga paling rendahnya dalam 5 tahun paling akhir tanpa peringatan akan lebih baik.
Dengan begitu, short selling bisa saja opsi menarik, kan? Tetapi, jangan cuman nyemplung, Sahabat Cuan! Kamu harus pahami dahulu rambu-rambu saat sebelum lakukan taktik trading satu ini.
Ketahui 2 Rambu Ini Saat sebelum Masuk ke Short Selling
1. Trend Ialah Rekan
Short selling memang seharusnya dilaksanakan dengan penghitungan yang masak. Ihwal kapan harus masuk ke pasar dan di tingkat mana kamu harus ambil margin untuk cuan juga perlu taktik oke.
Tetapi, walau beresiko, keuntungan yang didapat sebanding walau tidak dapat dilaksanakan di semua pasar keuangan. Nach, dalam masalah ini, kunci cuan short selling berada pada persepsimu saat membaca trend gerakan harga asset.
Walau susah meramalkan pasar yang terlampau naik-turun, downtrend mengganti arah pertaruhan beberapa trader. Bila kamu umumnya beli saat harga rendah dan jual saat harga tinggi, downtrend membuat trader bertaruh kebalikannya. Perihal ini pula yang membuat short selling ramai saat pasar sedang bearish.
Maka kamu tidak hanya dapat cuan saat pasar menghijau saja, tapi juga saat diagramnya tengah merah membara. Seperti kata riset keuangan populer dari Wallstreet, Martin Zweg, “Trend ialah rekan”.
2. Siaga Perangkap Short Squeeze
Berbisnis di pasar saham atau instrument keuangan yang lain pada intinya mempunyai konsep yang serupa: Bila kamu ingin untung, kamu harus disiplin pada timing dan management resiko yang terkonsep.
Namun, pasar kadang suka memberikan perangkap. Nach, untuk beberapa short seller, perangkap yang paling ngeselin ialah peristiwa short squeeze. Apa itu?
Terkadang, pasar yang sedang merah mendadak dapat naik naik karena trader yang lakukan tindakan membeli dalam rencana penumpukan asset semakin banyak dari trader yang lakukan short seliing. Nach, perihal ini pula yang disebutkan short selling.
Secara secara singkat, short squeeze ialah keadaan di mana trader beli asset dengan jumlah banyak dan memaksakan short sellers berserah lakukan short selling. Akhirnya,short sellers diliputi rasa Fear of Missing Out (FOMO) dengan turut berburu-buru jual asetnya dibanding buntung. Sahabat Cuan tentu ingat dengan peristiwa saham Games Setop di awal tahun ini, kan?
Saat lakukan short selling, kamu harus waspada keadaan ini dengan membuat penghitungan yang tepat dan tepat. Tidak ada langkah yang terbaik untuk menghindar perangkap kenaikan harga ingat psikis trader di pasar sama aktifnya dengan pasar tersebut.
Tetapi, disiplin dan ketepatan rencana yang bagus akan meminimalkan risiko itu.
Panduan Tepat Short Selling
Searah dengan resiko terjerat short squeeze, praktek short selling memang berpotensi cuan yang menarik. Kuncinya adalah dengan buka penawaran dan keinginan dalam pola yang protektif ingat fluktuasi pasarnya cukup intimidatif.
Nach, supaya kamu selamat sentosa dalam jalankan short selling, berikut panduan yang dapat kamu turuti!
1. Jauhi Keramaian saat Short Selling
Short selling ialah taktik menantang trend yang dibuat oleh proses pasar. Sahabat Cuan kemungkinan mempunyai kepercayaan kuat jika pasar akan turun, tetapi keramaian bisa membuat keyakinanmu roboh.
Karena itu, jauhi keramaian. Pasang bidding kamu pada status yang sepi. Apabila sudah semakin ramai, kamu kemungkinan harus cari taktik lain saat sebelum terjerat kenaikan harga.
2. Tentukan Bidang Paling lemah
Panduan ini berlaku bila kamu ingin short selling di pasar saham.
Kehancuran harga pada saham di bidang yang kuat kemungkinan memang menarik untuk dibaca, tetapi bukan untuk jadi spekulasimu menantang pasar. Karena itu, kamu perlu meminimalkan resiko dengan lakukan short selling pada bidang yang kurang kuat.
3. Jauhi Musim Uptrend
Short selling tidak dianjurkan saat pasar sedang hijau. Walau saham atau instrument sasaranmu nampaknya terus akan revisi, trader lain yang bernafsu bisa berkerubung setiap saat dan membuat tebakanmu melenceng.
Disamping itu, kamu pun tidak dianjurkan untuk lakukan short selling pada pasar dengan volume rendah. Kenapa? Karena, seharusnya kamu melakukan dengan tempo cepat yang kemungkinan tidak terwujud bila penawaran sedang sepi.
4. Merendah untuk Menang
Kamu dapat turuti saran arif “merendah untuk menang” supaya tidak terjerat saat lakukan short selling.
Mengambil status saat index khusus sedang berfluktuasi. Perselisihan ini memacu signal jual dari divergensi bearish. Kamu harus juga siaga untuk keluar sana secepat-cepatnya bila diagram berbeda arah supaya kerugianmu teratasi.
5. Jauhi Saham yang Sering jadi Buah Bibir
Trader sukai sekali bermain asset yang hangat dibicarakan media. Asset semacam ini bereaksi cepat hingga trader menduga sedang mendapati sumber uang dari fluktuasinya. Tetapi, asset semacam ini kurang pas bahkan juga berefek tinggi untuk short seller.
Simak juga: Baca Langkah Panen Cuan dari Mahar dan Hadiah Pernikahan di Sini!
6. Panduan Short Selling Paling Penting – Perlindungan Kerugianmu
Kamu harus mengetahui kapan harus stop saat trend kembali arah. Taktik untuk memproteksi rugi harus juga mempertimbangkan di tingkat mana kamu dapat impas. Karena itu, berhenti sajalah short selling saat sebelum harga asset bergerak ke arah titik impas itu.
Tetapi, kamu bisa juga memproteksi kerugianmu dengan lakukan penganekaragaman asset. Trading memang buat kamu menyuap cuan mengagumkan — jika tepat. Tetapi, kekuatan ruginya juga termasuk kuat.
Dengan penganekaragaman, kamu dapat menyebar resiko trading ke sejumlah asset investasi lain. Disamping itu, banyak faedah penganekaragaman lainnya, yang dapat kamu baca di artikel ini.