Tutorial Pilih Busi Motor Yang Sesuai Spesifikasi Motor – Busi yang dari bahasa Belanda, Bougie adalah bagian utama yang terpasang dalam chamber untuk proses pembakaran. Busi motor berperanan sebagai pemantik untuk membakar kombinasi bensin – udara yang sudah dikompres oleh piston. Sisi elektroda yang disambungkan dengan kabel koil akan membuat recikan listrik sama sesuai input yang diterima dari pulser.
Sebagai konduktor, elektroda lah yang tentukan kualitas hantaran listrik bergantung pemakaian material berdasarkan tipe businya. Tetapi, tipe elektroda ini berbagai macam hingga bisa hasilkan perform yang lain juga pada setiap mesin. So, yakinkan dahulu busi apa yang akan pas sama spesifikasi motor kalian.
Mengenali Elemen Dan Komponen Pada Busi Motor
Busi sanggup memercikkan api dengan muatan tegangan sampai beberapa ribu Volt yang dibuat oleh koil pengapian (ignition coil). Timbulnya recikan listrik dari busi karena ada ketidaksamaan tegangan di antara elektrode dengan tempat ground pada bagian samping. Makin besar berbeda tegangan, susunan partikel gas (BBM dan oksigen) antara elektrode dan ground itu akan berbeda. Di saat tegangan melewati kemampuan dielektrik dibanding gas yang ada, gas-gas itu alami proses ionisasi yang mengganti konduktor.
Sesudah proses ini terjadi, elektron juga bisa mengucur, hingga sela tempat recikan busi bertambah mencolok sampai 60.000 K. Temperatur yang tinggi sekali ini membuat gas dalam ruangan bakar terionisasi dan memuai secara cepat, seperti ledakan kecil.
Tipe Busi Berdasarkan Speknya
1. Busi Standard
Biasa diterapkan oleh tiap kendaraan yang diputuskan pabrikasi atau manufacturing. Bahan keseluruhnya elektrodanya dibuat bermaterial logam nikel yang berdiameter center electrode rerata 2,5 mm. Umur penggunaan busi standard dapat sampai 20 ribu Km dengan keadaan pembakaran normal. Elektroda dari material nikel ini mempunyai biaya produksi yang paling ekonomis dibandingkan tipe material elektroda yang lain. Oleh karenanya nilai jualnya juga termasuk sangatlah murah.
2. Material Elektrode Platinum
Tipe ini biasanya dicintai bikers pencinta turing, karena perform, durabilitas dan harga yang logis. Ujung elektroda yang dibuat dari nikel dan center electrode dari platinum, membuat induksi panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode-nya juga cuman 0,6 mm – 0,8 mm dan tidak boleh bingung bila umurnya bisa bertahan sampai 30 ribu Km. Beberapa orang memercayai bila dengan ujung yang meruncing tajam mempunyai kekuatan melepaskan elektron bisa lebih cepat.
3. Tambahan Elemen Resistor
Busi yang kerap mengelabui customer dengan simbol R latin-nya yang memunculkan anggapan yang memiliki arti racing (dongkel power). Tetapi sebetulnya, huruf R itu sebagai akronim dari resistor. Peranan resistor ini dipakai membuat perlindungan piranti electronic digital, satu diantaranya speedometer supaya tidak dipengaruhi gelombang elektro dari busi. Oleh karenanya, elemen ber-kode R ini biasa dipakai pada motor yang berbasiskan injeksi sebagai pelindungan piranti electronic digital motor.
4. Busi Iridium
Yang ini mempunyai perform yang lebih baik dibanding tipe standard. Ramai diaplikasi beberapa tuner untuk mesin bermotor korekan non standard. Tipe ini mempunyai keunikan berbentuk ujung elektroda warna platinum kabur yang dibuat dari nikel dan center electrode dari iridium alloy dengan diameter 0,6 mm – 0,8 mm. Dan usia “pemantik” ini capai 50 ribu sampai 70 ribu Km.
5. Khusus Racing
Tipe ini mempunyai design dan meterial super konduktor yang tahan pada kompresi dan suhu mesin yang tinggi juga. Dan memang dibuat untuk “disiksa” mati-matian untuk menyeimbangi penggunaan full throttle dan deceleration. Berlainan dengan tipe Iridium, diameter center electroda relatif kecil meruncing jenis jarum. Usia busi relatif pendek sekitaran 20 ribu sampai 30 ribu Km. Durabilitas yang lebih singkat dari tipe yang lain karena diutamakan untuk balap.
Apa saja tipe yang bakal kalian pakai, api dan temperatur busi harus dapat menahan pembakaran awal dan temperatur kerja yang tinggi agar menahan munculnya kerak. Beberapa produsen menghasilkan beberapa type dengan watak busi yang berbagai macam. Jika motor kalian masih standard, dapat gunakan busi seperti bawaan motor atau optimal platinum. Berbeda hal sama mesin yang telah bore up, kalian bisa gunakan busi tipe platinum atau iridium. Dan yang terpenting, motor injeksi harus menggunakan busi yang mempunyai Resistor.